Secara bahasa arti kata Mountaineering adalah teknik mendaki gunung. Ruang lingkup kegiatan Mountaineering sendiri meliputi kegiatan sebagai berikut :
1. Hill Walking/Hiking
Hill
walking atau yang lebih dikenal sebagai hiking adalah sebuah kegiatan
mendaki daerah perbukitan atau menjelajah kawasan bukit yang biasanya
tidak terlalu tinggi dengan derajat kemiringan rata-rata di bawah 45
derajat. Dalam hiking tidak dibutuhkan alat bantu khusus, hanya
mengandalkan kedua kaki sebagai media utamanya. Tangan digunakan
sesekali untuk memegang tongkat jelajah (di kepramukaan dikenal dengan
nama stock atau tongkat pandu) sebagai alat bantu. Jadi hiking ini lebih
simpel dan mudah untuk dilakukan.
Level berikutnya dalam
mountaineering adalah scrambling. Dalam pelaksanaannya, scrambling
merupakan kegiatan mendaki gunung ke wilayah-wilayah dataran tinggi
pegunungan (yang lebih tinggi dari bukit) yang kemiringannya lebih
ekstrim (kira-kira di atas 45 derajat). Kalau dalam hiking kaki sebagai
‘alat’ utama maka untuk scrambling selain kaki, tangan sangat dibutuhkan
sebagai penyeimbang atau membantu gerakan mendaki. Karena derajat
kemiringan dataran yang lumayan ekstrim, keseimbangan pendaki perlu
dijaga dengan gerakan tangan yang mencari pegangan. Dalam scrambling,
tali sebagai alat bantu mulai dibutuhkan untuk menjamin pergerakan naik
dan keseimbangan tubuh.